Relasi Ilmiah Imam Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah

  • admin
  • Aug 16, 2025
ilmu ahlul bait

Pendahuluan

Hubungan antara Ahlul Bait (keluarga Nabi ﷺ) dan Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah salah satu topik penting dalam sejarah Islam. Sayangnya, banyak yang memiliki persepsi keliru seolah Ahlul Bait lebih dekat dengan kelompok tertentu, padahal catatan sejarah dan sanad keilmuan menunjukkan bahwa Ahlus Sunnah justru yang paling menjaga, menghormati, dan meriwayatkan ilmu dari Ahlul Bait.

Artikel ini akan mengulas:

  • Definisi Ahlul Bait dan sikap Ahlus Sunnah
  • Hubungan keilmuan antara Ahlul Bait dan para ulama Ahlus Sunnah
  • Profil empat tokoh besar Ahlul Bait beserta guru dan murid mereka
  • Rekomendasi literatur untuk pendalaman

 

Ahlul Bait dalam Pandangan Ahlus Sunnah

  1. Ahlus Sunnah Lebih Dekat dengan Ahlul Bait

Sepanjang sejarah Islam, Ahlus Sunnah-lah yang paling setia menjaga kehormatan dan hak Ahlul Bait. Klaim sebagian kelompok bahwa mereka lebih dekat dengan Ahlul Bait seringkali tidak sejalan dengan fakta sanad keilmuan.

Hubungan antara salafush shalih dari Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah adalah hubungan khusus dalam lingkup umum. Semua salafush shalih dari Ahlul Bait termasuk Ahlus Sunnah, dan Allah telah menyucikan mereka dari bid’ah tasyayyu‘.

Untuk referensi mendalam, lihat buku “Barā’at Ahl al-Bayt min ‘Aqīdat al-Ithnā ‘Ashariyyah” karya Dr. Muhammad bin Hamid Al-‘Ajlan.

  1. Definisi dan Sikap Ahlus Sunnah terhadap Ahlul Bait

  • Definisi Ahlul Bait: Termasuk keluarga Nabi ﷺ yang memiliki hubungan darah atau pernikahan tertentu, sesuai pembahasan ulama.
  • Sikap Ahlus Sunnah: Menghormati, mencintai, dan meneladani mereka, tanpa berlebih-lebihan maupun merendahkan.

Hubungan Keilmuan Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah

Sejarah mencatat hubungan yang sangat erat dalam rantai sanad ilmu antara Ahlul Bait dan para ulama Ahlus Sunnah. Banyak imam besar Ahlus Sunnah yang belajar langsung dari tokoh Ahlul Bait, dan sebaliknya, tokoh Ahlul Bait juga belajar dari ulama Ahlus Sunnah. Salah satu referensi penting tentang ini adalah kitab yang berjudul “Aalu al-Bait wa al-Shahabah Mahabbah wa Qarabah”.

Metode kajian ini akan menyoroti empat tokoh besar Ahlul Bait dan hubungan keilmuan mereka, yaitu:

  1. Zainul ‘Ābidīn ‘Ali bin Husain

  • Nama lengkap: ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu ‘anhum.
  • Kunyah: Abul Husain (ada juga yang menyebut Abu Muhammad atau Abu ‘Abdillah).
  • Ibu beliau adalah Salamah/Sulafah, putri Raja Persia Yazdajird.
  • Lahir sekitar tahun 38 H.
  • Guru-guru beliau: ayahnya, Husain radhiyallāhu ‘anhu, Ummul Mukminin Shafiyyah (riwayatnya ada di Shahihain), Abu Hurairah, Aisyah (riwayatnya ada di Muslim), Abu Rafi‘, pamannya Hasan, Ibnu ‘Abbas, Ummu Salamah, Miswar bin Makhramah, Zainab binti Abi Salamah, dan lainnya.
  • Murid-murid beliau: Imam Az-Zuhri, ‘Amr bin Dinar, Yahya bin Sa‘id, Abu Az-Zinad, Hisyam bin ‘Urwah, dan banyak lagi.
  • Pujian ulama: Imam Az-Zuhri berkata, “Aku tidak pernah melihat orang Quraisy yang lebih utama daripada ‘Ali bin Husain.” (Lih. Siyar A‘lām an-Nubalā’, 4/387).

Hubungan keilmuan ini menunjukkan betapa besar penghormatan dan pujian ulama Ahlus Sunnah kepada tokoh agung Ahlul Bait.

 

  1. Muhammad bin ‘Ali al-Bāqir

  • Nama lengkap: Muhammad bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali, al-‘Alawi al-Fathimi al-Madani.
  • Putra dari Zainul ‘Ābidīn, lahir pada tahun 56 H saat Aisyah dan Abu Hurairah masih hidup.
  • Wafat di Madinah tahun 114 H.
  • Murid-murid beliau: ‘Aṭā’ bin Abi Rabah, Al-A‘raj, ‘Amr bin Dinar, Abu Ishaq as-Sabi‘i, Az-Zuhri, Yahya bin Abi Katsir, Rabi‘ah ar-Ra’y, Laits bin Abi Sulaim, Ibnu Juraij, Qurrah bin Khalid, Hajjaj bin Arthah, Al-A‘mash, dan lainnya. (Lih. Siyar A‘lām an-Nubalā’, 4/402).

Beliau termasuk imam besar Ahlul Bait yang menjadi guru banyak ulama Ahlus Sunnah dalam bidang fikih dan hadis. Dan beliau sekaligus seorang ulama Ahlussunnah, dan tidak pernah menjadi Syiah.

 

  1. Ja‘far ash-Shādiq

  • Nama lengkap: Ja‘far bin Muhammad bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu ‘anhum.
  • Ibu beliau adalah Ummu Farwah binti Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr, cucu sahabat Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallāhu ‘anhu.
  • Lahir tahun 80 H dan sempat melihat sejumlah sahabat Nabi.
  • Guru-guru beliau: ayahnya Abu Ja‘far al-Baqir, ‘Ubaidullah bin Abi Rafi‘, ‘Urwah bin Zubair, ‘Aṭā’ bin Abi Rabah, kakeknya Al-Qasim bin Muhammad, Nafi‘ Al-‘Umari, Muhammad bin Al-Munkadir, Az-Zuhri, Muslim bin Abi Maryam, dan lainnya.
  • Murid-murid beliau: Yahya bin Sa‘id al-Anshari, Abu Hanifah, Ibnu Juraij, Sufyan ats-Tsauri, Syu‘bah, Malik bin Anas, Sufyan bin ‘Uyainah, Al-Hasan bin Shalih, dan lainnya. (Lih: Siyar A‘lām an-Nubalā’, 6/255).

Ja‘far ash-Shādiq adalah imam besar yang sering diklaim secara keliru oleh Syiah Itsna ‘Asyariyah sebagai imam mereka. Padahal, beliau justru memiliki hubungan erat dalam sanad ilmu dengan para imam Ahlus Sunnah.

 

  1. Muhammad bin ‘Abdullah bin Hasan an-Nafs az-Zakiyyah

  • Nama lengkap: Muhammad bin ‘Abdullah bin Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu ‘anhum.
  • Guru: Nafi‘, Abu Az-Zinad.
  • Murid: ‘Abdullah bin Ja‘far al-Makhzumi, ‘Abdul Aziz ad-Darawardi, ‘Abdullah bin Nafi‘ ash-Shā’igh.
  • Dinilai tsiqah (terpercaya) oleh An-Nasa’i dan lainnya. (Lih: Siyar A‘lām an-Nubalā’, 6/210).

 

Kesimpulan: Sanad Ilmu Mengikat Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah

Sejarah menunjukkan bahwa Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah terhubung erat dalam sanad keilmuan. Para imam Ahlus Sunnah mengambil ilmu dari Ahlul Bait, dan para tokoh Ahlul Bait mengambil ilmu dari ulama Ahlus Sunnah.

Untuk kajian lebih luas, dapat membaca buku “Al-Imam al-Bukhari wa ar-Riwāyah ‘an A’immat Ahl al-Bayt” karya Dr. Khalil al-‘Azami yang juga tersedia secara daring. Buku ini menampilkan secara jelas hubungan erat antara Imam Bukhari dan para imam Ahlul Bait.

 

Disiapkan oleh: Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin

Sumber: https://islamqa.info/ar/answers/427876/

 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *