Siapa Saja yang Termasuk Ahlul Bait Nabi Muhammad ﷺ?

  • admin
  • Aug 16, 2025
ahlul bait

Pendahuluan 

Pembahasan tentang Ahlul Bait Nabi Muhammad selalu menarik perhatian umat Islam. Istilah ini bukan sekadar sebutan keluarga, tetapi memiliki makna mulia dalam syariat. Banyak umat bertanya: siapa saja yang termasuk Ahlul Bait? Apakah hanya keturunan Nabi? Apakah istri-istri beliau termasuk? Bagaimana dengan Bani Hasyim, Bani Muththalib, atau para mawali (budak yang dimerdekakan)?

Para ulama telah menjelaskan hal ini berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Berikut pembahasannya secara lengkap.

Perbedaan Pendapat Ulama

Para ulama rahimahumullah memiliki beberapa pandangan tentang siapa yang termasuk Ahlul Bait Nabi ﷺ:

  1. Pendapat pertama: Ahlul Bait adalah istri-istri Nabi ﷺ, keturunan beliau, Bani Hasyim, Bani Muththalib, serta mawali mereka.
  2. Pendapat kedua: Istri-istri Nabi ﷺ tidak termasuk Ahlul Bait.
  3. Pendapat ketiga: Ahlul Bait adalah seluruh suku Quraisy.
  4. Pendapat keempat: Ahlul Bait adalah orang-orang bertakwa dari umat Nabi Muhammad ﷺ.
  5. Pendapat kelima: Ahlul Bait adalah seluruh umat Nabi ﷺ.

Jika kita perhatikan semua pendapat ini, semuanya sepakat memasukkan istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunan beliau sebagai Ahlul Bait beliau. Ini menyelisihi klaim sepihak kelompok Syiah yang hanya mengkhususkan Ahlul Bait pada keturunan tertentu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Istri-istri Nabi Termasuk Ahlul Bait

Pendapat yang paling kuat (rajih) adalah bahwa istri-istri Nabi termasuk Ahlul Bait. Dalilnya jelas dalam Al-Qur’an:

إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا

“Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.”
(QS. Al-Ahzab: 33)

Ayat ini turun setelah Allah memerintahkan para istri Nabi untuk berhijab, menunjukkan bahwa mereka termasuk Ahlul Bait.

 

Dalil-dalil lain yang menguatkan:

  • Para malaikat menyebut Sarah, istri Nabi Ibrahim عليه السلام, sebagai bagian dari Ahlul Bait:

رحمة الله وبركاته عليكم أهل البيت

“Rahmat Allah dan keberkahan-Nya atas kalian, wahai Ahlul Bait.” (QS. Hud: 73)

  • Allah mengecualikan istri Nabi Luth dari Ahlul Bait beliau dalam QS. Al-Hijr: 59–60:

إِلَّا آلَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا امْرَأَتَهُ

“Kecuali keluarga Luth, semuanya akan Kami selamatkan, kecuali istrinya.”

Ini semua menunjukkan bahwa istri termasuk dalam lingkup “Ahlul Bait” jika tidak ada pengecualian dari Allah.

Apakah Bani Muththalib Termasuk Ahlul Bait?

Imam Ahmad (dalam salah satu riwayat) dan Imam Asy-Syafi’i memasukkan Bani Muththalib sebagai bagian dari Ahlul Bait. Namun Imam Abu Hanifah dan Imam Malik berpendapat mereka tidak termasuk.

Pendapat yang paling kuat adalah Bani Muththalib termasuk Ahlul Bait, berdasarkan hadis sahih dari Jubair bin Muth’im رضي الله عنه:

مَشَيْتُ أَنَا وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْطَيْتَ بَنِي الْمُطَّلِبِ وَتَرَكْتَنَا وَنَحْنُ وَهُمْ مِنْكَ بِمَنْزِلَةٍ وَاحِدَةٍ ؟! فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَإِنَّمَا بَنُو الْمُطَّلِبِ وَبَنُو هَاشِمٍ شَيْءٌ وَاحِدٌ

“Aku bersama Utsman bin Affan mendatangi Rasulullah dan berkata: ‘Wahai Rasulullah, engkau memberi (jatah) kepada Bani Muththalib tetapi meninggalkan kami, padahal kami dan mereka sama-sama dekat hubungan kekerabatan denganmu?’ Rasulullah menjawab: ‘Sesungguhnya Bani Muththalib dan Bani Hasyim adalah satu.’”
(HR. Bukhari no. 2907, An-Nasa’i no. 4067)

Bani Hasyim yang Termasuk Ahlul Bait

Bani Hasyim bin Abdi Manaf yang termasuk Ahlul Bait adalah:

  • Keluarga Ali bin Abi Thalib
  • Keluarga Al-‘Abbas bin Abdul Muththalib
  • Keluarga Ja’far bin Abi Thalib
  • Keluarga Aqil bin Abi Thalib
  • Keluarga Al-Harits bin Abdul Muththalib

Dalilnya adalah hadis dari Zaid bin Arqam رضي الله عنه, ketika Rasulullah ﷺ berkhutbah di Ghadir Khumm:

أَمَّا بَعْدُ أَلَا يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَنِي رَسُولُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَأُجِيبُ؛ وَإِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ – فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ – قَالَ: وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي

“Ketahuilah, wahai manusia, sesungguhnya aku hanyalah manusia. Sebentar lagi utusan Tuhanku akan datang dan aku akan memenuhi panggilan itu. Aku tinggalkan untuk kalian dua pusaka: yang pertama adalah Kitab Allah, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, maka ambillah dan peganglah erat-erat. Dan (yang kedua) adalah Ahlul Baitku. Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul Baitku (diulang tiga kali).

Ketika ditanya siapa Ahlul Bait beliau, Zaid menjawab:

إِنَّ نِسَاءَهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنَّ أَهْلَ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ.

“Istri-istri beliau termasuk Ahlul Bait, tetapi yang dimaksud adalah mereka yang diharamkan menerima sedekah setelah beliau wafat.”

Ketika ditanya siapa mereka, Zaid menjawab:

هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ

“Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga Al-‘Abbas.” (HR. Ahmad no. 18464)

 

Apakah Mawali Termasuk Ahlul Bait?

Ya. Berdasarkan hadis dari Mehran —maula (mantan budak) Nabi ﷺ—, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّا آلُ مُحَمَّدٍ لَا تَحِلُّ لَنَا الصَّدَقَةُ وَمَوْلَى الْقَوْمِ مِنْهُمْ

“Sesungguhnya kami, Alu (Ahlul bait) Muhammad, tidak halal menerima sedekah. Dan maula suatu kaum termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad no. 15152)

Kesimpulan:

Berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadis sahih, Ahlul Bait Nabi Muhammad mencakup:

  1. Istri-istri beliau
  2. Keturunan beliau
  3. Bani Hasyim
  4. Bani Muththalib
  5. Para mawali (budak yang dimerdekakan) mereka

Dengan memahami batasan ini, kita bisa lebih menghormati dan memuliakan Ahlul Bait sebagaimana diperintahkan Rasulullah ﷺ.

Disiapkan oleh: Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin

Sumber: Man Hum Aalu al-Bait,  https://islamqa.info/ar/answers/10055/

 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *